budidaya ternak unggas petelur
- Budidaya ternak unggas bertelur
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya,atau
Bisa juga diartikan sebagai usaha memelihar tanaman atu ternak mulai dari
menyiapkan benih atau bibit untuk di panen hasilnya.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok
burungan-burungan.ciri-ciri unggas adalah bersayap,berbulu,berkaki,dan
memililki paruh.berddasar produk yang dihasilkan,kita mengenal unggas petelur
dan unggas pedaging.
Jadi yang dimaksud budidaya ungas bertelur adalah usaha pengelolaan
sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam
budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan
mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur.
Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin.
Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam petelur adalah jauh dari keramaian,
mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.
2.
Aneka jenis produk budidaya ternak
unggas bertelur
Produk yang dihasilkan dalam budidaya ternak unggas bertelur ini adlah Telur yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi dengan cara direbus atau di goreng.telur adalah bahan baku dalam industry berbagai jenis makanan,kue,dan,roti.selain itu telur dapat juga diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin,yaitu telur asin,yaitu itik yang asin.
3.
Manfaat unggas bertelur
Manfaat dari
unggas bertelur adalah telurnya. Namun,
selain telur, kita dapat memanfaatkan kotorannya seperti kotoran ayam sebagai
pupuk kandang, maupun sebagai media pakan bagi ikan seperti ikan lele. Bulu -
bulunya bisa digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya kelut atau alat
kebersihan. Tak hanya itu, kotoran ayam kini bisa digunakan untuk bahan
pembuatan biogas.
4.
Teknik pengemasan hasil budidaya
ternak unggas bertelur
Pengemasan membatasi bahan pangan
dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mencegah atau menghambat
kerusakan. Dalam memilih bahan kemasan, perlu diketahui tentang persyaratan
yang dibutuhkan, seperti penyebab kerusakan dan apa yang dialami produk yang
dikemas sebelum dikonsumsi (Syarief et al., 1989).
Tujuan
utama pengemasan makanan yaitu mempertahankan mutu kesegaran, untuk
menarik selera pandang konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan
distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang
kontaminasi dari udara dan tanah, baik oleh mikroba pembusuk maupun
mikroba yang dapat membahayakan kesehatan konsumen (Winarno, 1994).
Pengemasan telur yang baik mempunyai banyak
kegunaan. Kegunaan yang paling penting adalah untuk mengurangi kerusakan selama
pengangkutan dan penjualan. Dengan pengemasan yang baik telur bisa tampil lebih
memikat. Selain itu, kemasan juga berperan untuk memudahkan konsumen dalam
membawanya.
Penggunaan kemasan berbeda-beda berdasarkan
kebutuhan dan tujuan pemasaran. Untuk tujuan pasar lokal yang diperlukan berupa
kemasan utuk pengangkutan yang cukup sederhana. Sementara untuk keperluan pasar
swalayan atau ekspor, selain kemasan pengangkutan, juga diperlukan kemasan
konsumen.
Kemasan pengangkutan untuk tujuan lokal biasanya
dibuat sederhana, berupa peti kayu yang dilapisi jerami. Namun, cara ini
sebenarnya kurang baik karena persentase kerusakan (telur pecah) cukup besar.
Pada pengemasan yang baik, biasanya antarlapisan telur diberi alas yang dibuat
khusus untuk meletakkan telur. Ada juga yang menggunakan kemasan konsumen
sebelum dimasukkan ke dalam kemasan pengangkutan.
Cara pengemasan yang sederhana yaitu dengan
menggunakan kotak papan yang didasari jerami. Jerami diletakkan pada dasar
kotak, setiap lapisan peletakan telur, dan pada penutupnya. Kapasitas setiap
kotaknya sebaiknya dibatasi paling banyak 500 butir.
5.
Peluang usaha dan pengembangan ide
budidaya ternak unggas bertelur
Ada beberapa peluang usaha dan pengembangan ide budidaya ternak unggas
bertelur,adalah:
1. Budidaya Ayam Petelur
Satu lagi sektor usaha atau bisnis
budidaya hewan ternak yang dikenal mampu menghasilkan keuntungan yang
menjanjikan, ya, ayam petelur memamg merupakan salah satu segmen usaha budidaya hewan yang
menjanjikan karena hasil dari usaha budidaya tersebut dapat dikatakan sebagai
salah satu bahan kebutuhan pangan manusia yang dibutuhkan dalam keseharian.
Hanya saja memang sektor usaha atau bisnis budidaya ayam petelur sendiri akan
membutuhkan investasi moda awal yang terhitung relatif besar, karena selain
kuantiti ayam petelurnya sendiri yang mungkin harus terhitung relati banyak,
sektor usaha tersebut juga akan membutuhkan kandang khusus yang besar dan jauh
dari pemukiman warga. Namun jika berbicara hasilnya, tentu saja telur ayam
sendiri hingga saat ini masih banyak yang membutuhkannya, terlebih akhir-akhir
ini diketahui bahwa pasokan telur ayam negeri sendiri pada saat ini masih
dirasa kurang memenuhi permintaan pasar yang reltif tinggi dan terus meningkat.
2. Budidaya Ayam Potong
Selain
ayam petelur, diketahui bahwa daging ayamnya sendiri masih memiliki tingkat
permintaan pasar yang terhitung relatif tinggi hingga saat ini, karena selain
telur ayam, daging ayam sendiri juga akan selalu dibutuhkan untuk di konsumsi
oleh sebagian besar manusia. Maka dari itulah mengapa hingga saat ini
permintaan pasar terhadap daging ayam tersebut masih tinggi di berbagai daerah,
karena walaupun bukan jenis kebutuhan pangan yang dikonsumsi sehari-hari namun
tetap saja tingkat permintaan pasarnya sendiri masih terhitung tinggi hingga
saat ini. Dan untuk memulai sektor usaha budidaya ayam potong ini tentunya
tidak berbeda jauh dengan sektor usaha budidaya ayam petelur tadi, hanya saja
perbedaannya sendiri terletak pada jenis kandang yang tidak menggunakan banyak
sistem atau metode seperti ayam petelur.
6.
Menganalisis penghasilan dan
kegagalan peluang usaha budidaya unggas bertelur
Ada beberapa analisa penghasilan
dan kegagalan peluang usaha budidaya unggas ,yaitu:
1.
Analisa penghasilan dan kegagalan peluang usaha
budidaya burung puyuh
Burung puyuh memang memiliki perawakan
tubuh yang kecil, tetapi jangan salah, dari si mungil ini Anda bisa membuka
usaha modal kecil untung besar. Pasalnya pasar dari produk peternakan puyuh semakin berkembang dan semakin
menunjukan progress yang positif.
Saat ini diperkirakan permintaan telur
puyuhnya saja untuk wilayah Jawa berada di kisaran 25 jutaan perminggu. Padahal
pelaku bisnis burung puyuh belum sepadat pada usaha budidaya ayam ras dan ayam
buras. Saat ini pelaku peternakan hanya mampu memenuhi 15 % dari total
permintaan yang masuk untuk produk telur puyuh saja, ini berdasar data dari
salah satu majalah agrobisnis.
Bahkan ada beberapa peternak yang mengaku
sampai menerima permintaan 3000 butir perhari. Dan di daerah tertentu dengan
pola konsumsi telur puyuh tinggi seperti di Yogya, permintaan bisa mencapai
8000 permintaa perhari. Menilik dari
sini saja Anda sudah bisa tergiur kan dengan pesona bisnis budidaya burung
puyuh ini?
Perkembangan pasar ini nampak dalam
beberapa tahun ini karena maraknya penggunaan produk telur puyuh dan daging
burung puyuh dalam berbagai usaha kuliner. Kini telur puyuh dan daging burung
puyuh menjadi hidangan tetap pengisi berbagai acara mulai dari prasmanan hotel
hingga hidangan ala kucingan yang merakyat.
Belum selesai hanya dari sisi progress pasar
yang sangat potensial, ternyata usaha budidaya burung puyuh ini juga terbilang
usaha dengan model investasi yang fleksibel. Anda bisa memulainya dengan modal
kecil-kecilan hingga usaha skala besar. Berbeda dengan usaha ayam pedaging atau
ayam petelur yang sebaiknya Anda jalankan dalam skala besar.
Bahkan saking mudahnya, Anda bisa kok
membuka usaha peternakan burung puyuh dengan ukuran kandang hanya 1M3 yang
biasanya sanggup menampung sekitar 200 ekor burung puyuh. Dari usaha kecil ini
Anda hanya perlu menyisihkan sebagian kecil halaman rumah Anda dan sekitar 1 -2
jam waktu Anda setiap harinya untuk mengurus peternakan mini Anda.
Meski demikian, usaha peternakan dengan
hanya 200 ekor burung puyuh ini tetap bisa menjanjikan hasil yang menggiurkan.
Karena saking tingginya permintaan banyak peternak dalam skala besar mengaku
cukup kewalahan menghadapi permintaan, malah kadang terpaksa membeli telur
puyuh dan daging burung puyuh dari peternak kecil. Karena tingginya permintaan,
mendesak mereka untuk menyiapkan stok dengan cepat. Jadi biasanya mereka
cenderung toleransi dengan harga tinggi.
Anda lihat kan kalaupun Anda memutuskan
untuk menjalanan usaha kecil-kecilan, usaha budidaya burung puyuh ini tetap
bisa menghasilkan keuntungan besar. Usaha ini memang termasuk kategori usaha
modal kecil untung besar. Mau bukti? Coba saja intip perhitungan modal dan
estimasi hasil dari usaha ini.
Modal awal
Kandang dan listrik 200.000
200 ekor burung puyuh 400.000 600.000
Modal kerja
Pakan 300.000
Listrik 35.000
Pengemasan telur 20.000
Pengiriman 30.000 385.000
Penjualan telur ( 180 btr x 30 hari x Rp 180 ) 972.000
keuntungan
567.000
Dari gambaran di atas, Anda bisa melihat
bahwa dari usaha dengan modal hanya 1 jutaan saja, Anda sudah bisa menghasilkan
keuntungan bulanan sebesar 567.000 Angka ini terbilang fantastis mengingat
modal yang Anda keluarkan juga terbilang kecil.
Keuntungan Anda akan semakin fantastis
ketika memasuki bulan ke 5 -6 Anda mulai bisa menjual daging burg puyuh.
Biasanya seekor burung puyuh dikenakan harga kisaran Rp 10 ribuan. Dengan
perkiraan kapasitas pemotongan hanya sekitar 5 -8 ekor sehari, maka dalam satu
bulan Anda sudah bisa membuahkan hasil sekitar 1,5 juta lebih.
2.
Analisa penghasilan dan kegagalan peluang usaha
budidaya Itik Petelur
Usaha Itik Petelur telah lama dikenal masyarakat, saat ini
ItikPetelur menjadi primadona produk peternakan, penggemardaging dan telur itik
dari hari ke hari semakin meningkat, pangsa pasar telur itik menduduki urutan
kedua setelah telur ayam ras.Kebutuhan akan ketersediaan telur itik dan daging
itik saat ini sangatlah tinggi, kandungan gizi yang terkandung dalam daging dan
telur itik sangat dibutuhkan untuk pemenuhan gizi masyarakat, banyak sekali
manfaat dan kelebihan yang bisa diambil
dari beternak Itik Petelur, adapun beberapa kelebihannya yaitu itik mudah
diternakkan dan dipelihara, rasa daging itik yang lezat rasa teluritik pun
tidak kalah enak, selain bisa dibuattelur asin telur itik pun banyak digunakan
untuk olahan martabak telur dan olahan makanan dan masakan lainnya, selain itu
kotoran itik pun bisa dijadikan pupuk, itik petelur pun mampu berproduksi
sepanjang tahun, dan pemeliharaannya
tidak membutuhkan waktu yang lama, karena hasilitik petelur sudah bisa dipanen
dalam waktu 2-3 bulan.
adapun analisis yang saya gunakan saat
ini adalah dengan menggunakan patokan harga yang berlaku saat ini di daerah
jombang-mojokerto jatim.
1. jika usaha ini dimulai dengan 500 ekor itik siap telur
2. asumsi harga itik siap telur 39 ribu/ ekor
3. umur itik sekitar 5 bulan
4. tanah yang digunakan adalah 200 m2 (milik sendiri)
5. pemeliharaan dilakukan selama 10 bulan
6. harga telur konsumsi 1100/butir
7. harga pakan racikan sendiri 2400/kg
8. tingkat kematian 2%
9. produktivitas rata- rata 70%
10.masa pakai kandang 5 tahun
11.penggunaan pakan yang baik per 100 ekor,16kg
12.gaji pegawai untuk 1 orang adalah 600 rb
13.harga itik afkir adalah 31 ribu/ekor
maka dengan asumsi diatas maka kita dapat memperhitungkan besarnya modal, biaya, serta keuntungan yang dikeluarkan maupun yang diperoleh dalam waktu 10 bulan, dengan rincian sebagai berikut:
A. INVESTASI
Untuk point ini investasi adalah kandang dan ternak, dan karena kita ketahui bersama bahwa kandang yang digunakan adalah kandang dengan keadaan tidak permanen maka daya tahannya hanya untuk 5 tahun dan biaya pembuatan kandang dengan bahan baku dari bambu dan atap dari asbes adalah sebesar Rp 6 juta dengan kapasitas 500 ekor itik. sedangkan untuk biaya ternak adalah 39.000,- X 500 adalah 19,500.000,-
jadi total ivestasi adalah 25.500.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL
1.biaya penyusutan kandang 6 juta : 60 bulan = 100.000,-
2.penyusutan itik 500 ekor X (Rp 39.000,- dikurangi 31.000,-)= 4.000.000,- dibagi 10 bulan adalah 400.000,-
3.biaya pakan, 5 X 16 kg X Rp.2400,- X 30 hari = 5.760.000,-
4.listrik dan air perbulan Rp. 80.000,-
5.gaji karyawan sebesar 600.000,-
total biaya operasional adalah Rp. 6.940.000,-
C. PENDAPATAN PERBULAN
dari penjualan telur itik perbulan dengan asumsi harga telur 1100 per butir dan kemampuan bertelur rata- rata 70% maka 70% X 500 X 1100 X 30 hari adalah Rp. 11.550.000,-
penjualan itik afkir dengan toleransi kematian 2% maka 490 X 31.000,- adalah 15.190.000,- dibagi 10 bulan 1.519.000,-
adapun total pendapatan yang diperoleh dari usaha ini adalah 13.069.000,-
D. KEUNTUNGAN PER BULAN
keuntungan adalah total pendapatan perbulan dikurangi total biaya operasional
maka = 13.069.000 - 6.940.000,- = 6.129.000,-
jadi itulah sekedar analisis awal yang dapat saya berikan, paling tidak menunjukkan kepada para calon peternak itik, bahwasanya beternak itik sangat menguntungkan asalkan standard pakan, kandang dan pemeliharaannya terpenuhi.
1. jika usaha ini dimulai dengan 500 ekor itik siap telur
2. asumsi harga itik siap telur 39 ribu/ ekor
3. umur itik sekitar 5 bulan
4. tanah yang digunakan adalah 200 m2 (milik sendiri)
5. pemeliharaan dilakukan selama 10 bulan
6. harga telur konsumsi 1100/butir
7. harga pakan racikan sendiri 2400/kg
8. tingkat kematian 2%
9. produktivitas rata- rata 70%
10.masa pakai kandang 5 tahun
11.penggunaan pakan yang baik per 100 ekor,16kg
12.gaji pegawai untuk 1 orang adalah 600 rb
13.harga itik afkir adalah 31 ribu/ekor
maka dengan asumsi diatas maka kita dapat memperhitungkan besarnya modal, biaya, serta keuntungan yang dikeluarkan maupun yang diperoleh dalam waktu 10 bulan, dengan rincian sebagai berikut:
A. INVESTASI
Untuk point ini investasi adalah kandang dan ternak, dan karena kita ketahui bersama bahwa kandang yang digunakan adalah kandang dengan keadaan tidak permanen maka daya tahannya hanya untuk 5 tahun dan biaya pembuatan kandang dengan bahan baku dari bambu dan atap dari asbes adalah sebesar Rp 6 juta dengan kapasitas 500 ekor itik. sedangkan untuk biaya ternak adalah 39.000,- X 500 adalah 19,500.000,-
jadi total ivestasi adalah 25.500.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL
1.biaya penyusutan kandang 6 juta : 60 bulan = 100.000,-
2.penyusutan itik 500 ekor X (Rp 39.000,- dikurangi 31.000,-)= 4.000.000,- dibagi 10 bulan adalah 400.000,-
3.biaya pakan, 5 X 16 kg X Rp.2400,- X 30 hari = 5.760.000,-
4.listrik dan air perbulan Rp. 80.000,-
5.gaji karyawan sebesar 600.000,-
total biaya operasional adalah Rp. 6.940.000,-
C. PENDAPATAN PERBULAN
dari penjualan telur itik perbulan dengan asumsi harga telur 1100 per butir dan kemampuan bertelur rata- rata 70% maka 70% X 500 X 1100 X 30 hari adalah Rp. 11.550.000,-
penjualan itik afkir dengan toleransi kematian 2% maka 490 X 31.000,- adalah 15.190.000,- dibagi 10 bulan 1.519.000,-
adapun total pendapatan yang diperoleh dari usaha ini adalah 13.069.000,-
D. KEUNTUNGAN PER BULAN
keuntungan adalah total pendapatan perbulan dikurangi total biaya operasional
maka = 13.069.000 - 6.940.000,- = 6.129.000,-
jadi itulah sekedar analisis awal yang dapat saya berikan, paling tidak menunjukkan kepada para calon peternak itik, bahwasanya beternak itik sangat menguntungkan asalkan standard pakan, kandang dan pemeliharaannya terpenuhi.
·
Sumber daya usaha budidaya ternak
unggas bertelur
A.
Identifikasi kebutuhan sumber daya
pada usaha budidaya ternak unggas bertelur
Budi daya unggas petelur merupakan
usaha yang menjanjikan. Meski demikian, diperlukan ketekunan dan kesabaran
untuk menjalankan usaha tersebut. Beberapa sumber daya yang dibutuhkan untuk
membangun usaha budi daya unggas petelur di antaranya yaitu:
a. Man/Woman
Manusia bertugas untuk merancang,
mempersiapkan dan melaksananan budi daya unggas petelur. Diperlukan tenaga
manusia dengan pengetahuan, wawasan, serta referensi mengenai budi daya unggas
petelur. Sikap tekun^ disiplin serta percaya diri menjadi bekal kesuksesan
usaha budi daya unggas petelur.
c. Materials
Material yang dibutuhkan dalam usaha
budi daya unggas petelur yaitu seperti induk ayam, lahan, kandang, pakan, wadah
bertelur, jerami, ember, serta tempat pakan dan minum unggas.
d. Machine
Mesin yang digunakan pada budi daya
unggas petelur yaitu seperti mesin penetas telur, mesin pemberi pakan dan
minum, lampu penerang kandang, dan mesin pembuat pakan.
e. Methods
Salah satu cara pemberian pakan pada
unggas petelur berupa ayam yaitu pemberian dedak dan vitamin dalam jangka waktu
yang ditentukan dan dilakukan secara rutin. Menjauhkan kandang unggas dari
kebisingan juga merupakan metode agar unggas nyaman dan dapat menghasilkan
telur secara maksimal.
f. Money
Uang digunakan untuk menyediakan
ayam petelur, membangun kandang, membeli pakan, perawatan, hingga
pendistribusian hasil budi daya.
g. Market
di Indonesia, pasar hasil budi daya
unggas petelur sangat luas. Induk ayam petelur dapat dipasarkan ke seluruh
berbagai wilayah. Sedangkan telur yang dihasilkan selain dapat dikonsumsi
pribadi juga dijual ke berbagai pasar, toko, maupun ke masyarakat lainnya.
B. .
Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan
dalam budidaya ayam petelur terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang,
bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan. Kamu sudah mempelajari sarana dan
peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas pada pembelajaran sebelumnya.
Cobalah kamu baca lagi pelajaran tentang budidaya unggas pedaging.
a. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam
usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas
peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan
dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengunmpulan hasil peternakan.
Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang
berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada
budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi
kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam
kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa.
Biasanya kandang battery diletakan dalam bangunan kandang, jadi seolah-olah ada
kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu, atau
bambu yang didisain sedemikian rupa sehingga telur dapat menggelinding keluar
dari kandang battery. Biaya pembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan
keuntungan kandang battery adalah:
1. Memudahkan
mengambil dan mengumpulkan telur
2. Menghindarkan
kerusakan telur oleh unggas
3. Memperoleh
telur yang bersih dari kotoran unggas
4. Menghindari
kanibalisme antarunggas
b. Peralatan
Kandang
Selain kandang dibutuhkan juga
peralatan seperti di bawah ini tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal
harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam
jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu
dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan lainnya yang
kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
c. Bibit
Ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh
pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC (Day Old Chickenwink/ayam
umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:
1. Anak
ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat
2. Bulu
tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3. Tidak
terdapat kecacatan pada tubuhnya
4. Anak
ayam mempunyak nafsu makan yang baik
5. Ukuran
badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
6. Tidak
ada letakan tinja di duburnya
d. Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa
bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi,
yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan
ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat
dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil
industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik
yang telah diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran
bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki
komposisi nutrisi karbohidrat (kalori), serat kasar, protein, lemak, kalsium,
dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam
bentuk siap pakai yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Sebagai contoh pakan
ayam petelur yang diperjualbelikan harus sesuai dengan SNI 01-3929-2006. Saat
ini sudah tersedia berbagai jenis pakan pakan unggas petelur yang disesuaikan
dengan umur unggas.
Jika memungkinkan kamu juga dapat
menggunakan dedak, sisa dari penggilingan beras, sebagai pakan ternak. Biaya
pakan ternak adalah komponen biaya paling besar dalam usaha budidaya ternak
unggas. Kamu dapat membuat pakan ternak sendiri dengan memanfaatkan sumber daya
yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalmu.
e. Obat-oabatan,
Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas
jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit sakit. Obat-obatan yang diberikan harus
disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan
sesuai dosis, jumlah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu
pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon pertumbuhan
berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat
tumbuh sehat jika mendapatkan pakan pakan dalam jumlah yang cukup.
·
Mendesain produk budidaya ternak
unggas bertelur
1.
standar proses produksi
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih memiliki
prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil. Sesuai standar
nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g yang terdiri
dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani (www.litbang.deptan.co.id). Hal
itu berarti target konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun
yang terjadi, konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7
g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
Meningkatan konsumsi protein
hewani akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM sebuah bangsa.
Pemenuhan gizi ini, khususnya protein hewani salah satunya dapat diperoleh dari
telur. Berdasarkan data dari FAO (2010), jumlah konsumsi telur penduduk
Indonesia 60 butir/orang/tahun. Konsumsi telur masyarakat Indonesia ini masih
jauh di bawah konsumsi telur Malaysia dan Thailand yang rata-rata konsumsi
telurnya masing-masing 305 dan 150 butir/orang/ tahun.
Namun jika kita telah terjun ke
investasi peternakan layer, sudah seharusnya kita perlu
mengevaluasi apakah usaha tersebut telah berhasil dan mampu memberikan
keuntungan secara optimal.
Parameter
Keberhasilan Layer
Bukan perkara yang mudah untuk
mengetahui keberhasilan sebuah usaha layer. Sejumlah data dan
perhitungan diperlukan untuk menentukan tingkat keberhasilan. Keberhasilan
disini dibagi menjadi 2 aspek yaitu pencapaian produktivitas dan keuntungan
finansial.
- Pencapaian Produktivitas
Nilai standar produktivitas ayam
telah ditentukan oleh perusahaan pembibit (breeder). Standar tersebut
meliputi hen day, berat telur, lama produksi, konversi ransum, kekebalan dan daya hidup serta pertumbuhan. Pencapaian
performan tersebut tergantung dari manajemen pemeliharaan yang diterapkan oleh
masing-masing peternak.
›Hen Day (HD)
Hen day ialah
persentase produksi telur yang dihasilkan oleh ayam produktif per hari.
Rata-rata produksi (HD) layer selama hidupnya ialah 80% dengan HD mencapai
puncak produksi pada angka 95% dan persistensi produksi (lama bertahan dipuncak
HD>90%) selama 23-24 minggu (rata-rata strain ayam petelur).
Konversi ransum dalam farm layer
merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi ayam untuk menghasilkan sebutir telur.
Ayam yang baik akan mengkonsumsi sejumlah ransum lebih sedikit dibandingkan
telur yang dihasilkan. Idealnya satu kilogram ransum dapat menghasilkan satu
kilogram telur atau lebih. Namun sampai saat ini, hal itu belum pernah ada.
Nilai FCR untuklayer berkisar 2,1 – 2,3.
› Tingkat Kematian
(mortalitas)
Mortalitas ditentukan oleh
banyak faktor seperti kesalahan manajemen pemeliharaan dan infeksi bibit
penyakit. Untuk mencegah tingginya angka mortalitas, maka jalan keluarnya ialah
meminimalkan faktor penyebab mortalitas. Mortalitas akan mempengaruhi nilai penyusutan ayam. Standar mortalitas layer
selama masa grower 2-3%, sedangkan pada masa produksi 4-7% (Lohman
Management Guide, 2007)
- Aspek Keuntungan Finansial
Untuk mengetahui keuntungan atau
kerugian suatu usaha dari segi finansial, maka dilakukan analisis laporan
keuangan untuk mengetahui Break Even Point (BEP).
BEP adalah titik impas antara
jumlah biaya produksi (pengeluaran) dan tingkat harga pendapatan (pemasukan).
Pada saat mencapai BEP, peternak hanya memperoleh keuntungan = 0. Untuk
mendapatkan keuntungan maka harga jual telur harus di atas nilai titik impas
tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung BEP adalah :
Keterangan :
R = harga ransum/kg
FCR = feed conversion ratio
EM = Egg Mass (kg telur yang diproduksi
selama 60 minggu)
HAF = harga ayam afkir
BOVK = biaya obat, vaksin dan kimia
BO = biaya operasional
Selama ini tidak jarang dijumpai
peternak yang kurang tepat dalam menghitung keuntungan. Umumnya, mereka hanya
menghitung keuntungan dari selisih penjualan telur dengan biaya umum yang
telah dikeluarkan. Biaya umum tersebut hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga
kerja dan biaya obat serta vaksin. Sebagai contoh : Hasil penjualan telur : Rp
20.000.000; Biaya pengeluaran (ransum, tenaga kerja dan obat-obatan) : Rp 17.000.000. Maka
keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 3.000.000.
Metode perhitungan seperti di
atas masih kurang tepat karena sesungguhnya biaya yang dikeluarkan untuk
produksi bukan hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga kerja dan obat-obatan
saja, tapi masih ditambah pula dengan biaya-biaya penyusutan dan biaya operasional
lainnya.
Mencapai Efisiensi
Investasi dan Keuntungan Finansial Melalui Komponen BEP
Kunci keberhasilan
pemeliharaan layer terletak pada pencapaian produksi telur yang
optimal dan efisiensi biaya. Efisiensi ini terkait dalam hal manajemen. Bukan
hanya manajemen pemeliharaan ternak, tapi juga manajemen dalam melihat peluang
pasar.
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa analisis laporan keuangan yang menjadi patokan penentuan
untung dan rugi adalah nilai BEP. Sesungguhnya BEP dipengaruhi pula oleh
faktor-faktor biaya produksi yang terdiri dari biaya ransum, obat, vaksin dan
kimia (OVK), penyusutan ayam, penyusutan kandang dan biaya operasional.
Suatu farm akan dikatakan efisien jika memiliki nilai BEP seminimal mungkin.
Berikut akan coba dijabarkan mengenai komponen BEP
- Biaya penyusutan
Hal yang tidak kalah penting
dalam usaha farm layer ialah perhitungan biaya penyusutan dalam
biaya produksi. Kadangkala peternak lupa memasukkan biaya penyusutan ke dalam
perhitungan sehingga hasil perhitungan dengan laba yang diperoleh tidak sesuai.
Biaya penyusutan yang dimaksud meliputi penyusutan ayam, kandang dan peralatan kandang.
› Penyusutan ayam
Pada usaha farm layer,
kita dapat memelihara ayam dari DOC sampai afkir atau memelihara dari pulletsampai
afkir. Bila memelihara dari pullet sampai afkir, maka yang
diperhitungkan adalah harga ayam ditambah biaya masa produksi. DOC atau
ayam pullet ini disebut bibit.
Untuk menghitung biaya produksi
yang dikeluarkan dari sektor bibit, tidak hanya jumlah seluruh modal untuk
pembelian bibit, tetapi juga harus diperhitungkan dengan nilai yang hilang
(penyusutan bibit/ ayam). Penyusutan ayam di sini bisa disebabkan oleh 2 hal
yaitu peningkatan umur dan mortalitas.
2. proses produksi pada sentra/usaha budi daya
ternak unggas bertelur (teknik ,pemeliharaan dan penyiapan sarana produk dan
teknik prosesan
Tahap pemeliharaan merupakan inti dari
budidaya ayam kampung petelur. Tahap ini berisi perlakuan yang menyebabkan ayam
kampung biasa menjadi ayam petelur. Sebab dalam keadaan biasa, ayam kampung
otomatis akan menjadi ayam pedaging. Seandainya bertelur, yang dihasilkan
berupa telur tetes yang telah dibuahi dengan jangka waktu yang lama antara
periode bertelur. Akibatnya tidak efektif untuk usaha ayam petelur.
Aspek budidaya yang paling berpengaruh
diantaranya adalah perkandangan sistem baterai, pemberian pakan yang cocok
untuk petelur, dan penghilangan sifat mengeram dari ayam kampung, dengan
demikian ayam kampung akan bertelur secara kontinu.
A. Pemeliharaan sebelum bertelur
Setelah memperoleh bibit yang baik untuk
induk ayam petelur, usaha untuk mengarahkan ayam kampung menjadi petelur sudah
mulai dilakukan. Bibit ayam kampung yang berumur sekitar 4 bulan mulai
dimasukan ke dalam kandang baterai. Beberapa unsur pemeliharaan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Pada umur 3-4 bulan diberi pakan berupa
pakan grower dan dedak. Kebutuhan pakan per ekor dalam sehari 50-60g dengan
perbandingan 1 bagian pakan grower dan 3 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20%
dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur berupa adonan bahan-bahan tersebut
dengan air, diberikan 2 kali sehari.
2. Pada umur 4-5 bulan pakannya diganti
dengan sehari sebanyak 70-80 –g dengan pakan layer dan 2 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan
sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur, yakni berupa
adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.
3. Selain pakan, pada umur 4 bulan ayam perlu
diberi vaksin ND melalui suntikan.
Umumnya, jiak pembibitan dan pemeliharaan
sebelum bertelur dilakukan dengan baik, ayam sudah mulai bertelur pada umur 5-6
bulan. Namun, jika membeli bibit di pasar, bibit ayam tersebut perlu
beradaptasi dengan kandang baterai sehingga waktu bertelurnya mundur 2-3
minngu.
B. Pemeliharaan Selama Masa Bertelur
Memasuki umur 5 bulan (masa bertelur)
pemberian pakan harus ditingkatkan lagi karena pada fase ini ayam memrlukan
pakan lebih banyak. Pemberian pakan fase ini ayam memerlukan pakan lebih
banyak. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Pakan diberikan dalam bentuk bubur yang merupakan
adonan dari pakan layer, dedak, dan air. Untuk bertelur, perbandingan pakan
layernya ditingkatkan menjadi 1:1 (satu bagian pakan, pakan layer dan satu
bagian dedak). Dalam fase ini, seekor ayam memerlukan sekitar 90-100g/hari. Selain jenis pakan tersebut, perlu juga
diberikan pakan hijauan sekitar 20%, yaitu 18-20g/ekor dalam sehari.
Pemilihan dalam jenis dedak perlu mendapat
perhatian yang serius. Sebab kesalahan dalam memilih dedak akan menurunkan
produksi telur. Jenis dedak yang diberikan adalah jenis dedak yang halus. Untuk
membedakan halus tidaknya dedak dikepal kuat-kuat dengan tangan. Jika dedak
halus, biasanya akan mengecil dan menggumpal padat. Sebaliknya, dedak kasar
akan mengembang, tidak menggumpal padat, bahkan dapat menjadi hancur kembali.
Janis pakan layer yang digunakan adalah
pakan layer untuk ayam petelur, bukan pakan layer untuk ayam pedaging.
Kesalahan dalam memilih pakan layer pun akan menurunkan produksi telur. Bahkan,
kadang-kadang ayam tidak mau bertelur karena cenderung menjadi ayam pedaging.
Untuk memudahkan penyediaan pakan,
terutama dalam penentuan jumlahnya bisa digunakan takaran. Penimbangan cukup
dilakukan sekali saja, selanjutnya hasil penimbangan tersebut digunakan sebagai
pedoman takaran, misalnya dengan menggunakan ember plastik. Dengan demikian,
tidak perlu bersusa payah untuk melakukan penimbangan setiap kali memberi pakan
ayam.
Selain masalah pakan, yang juga perlu
diperhatikan adalah menghilangkan kebiasaan ayam untuk mengeram. Dalam keadaan normal induk ayam kampung
akan menghabiskan waktu untuk mengeram sekitar 3 minggu (21 hari). Hal ini
tentunya kurang efektif untuk usaha ayam petelur.
Setelah bertelur 15-21 butir, ayam kampung
biasanya memperlihatkan tanda-tanda akan mengeram. Pada sarang bertelur tradisional
gejalanya tampak jelas. Sepanjang siang dan malam ayam duduk terus di posisi
mengeram pada sarang bertelurnya. Pada kandang baterai, gejala ini tidak
terlihat jelas sebab telurnya sudah tidak ada lagi di dalam kandang. Namun,
masih ada tanda-tanda lainnya yang bisa diamati. Biasanya bulu dadanya rontok
sehingga kulitnya terlihat botak. Ayam tampak gelisah yang ditandai dengan
seringnya berkokoh. Fase mengeram ini sering kali disertai penurunan berat
badan, jangger dan cupingnya tampak kisut serta pucat. Selain itu, kotorannya
agak encer. Jika merasa terusik, bulu lehernya menjadi tegak denagn posisi akan
mematur lawangnya.
Cara menghilangkan naluri mengeram pada
ayam dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan memandikan ayam secara
rutin sehari dua kali, yaitu pagi dan sore selama 5 hari. Cara ini dilakukan
agar suhu badan ayam yang meningkat selama masa mengeram dapat menurun sehingga
masa mengeramnya dapat dihilangkan atau paling tidak dipersingkat.
Cara tersebut mudah untuk dilakukan, mula-mula
sediakan air bersih di dalam ember, kemudian ayam dikeluarkan dari kandang
baterai sambil dielus-elus kepala dan badannya agar tidak berontak. Ayam
dimandikan dengan cara membasahi seluruh tubuhnya menggunakan air. Setelah
seluruh badannya basah, ayam dikurung dan dijemur pada sinar matahari agar
bulunya kering. Untuk merangsang gairah bertelur, sebaiknya ayam didekatkan
dengan ayam pejantannya. Misalnya dengan melepas ayam tersebut pada kandang ram
bersama ayam jantang.
Lima hari setelahnya, biasanya ayam sudah
memperlihatkan gejala berakhirnya masa mengeram. Hal ini ditandai dengan ayam
yang tampak tenang, tidak gelisah, dan tidak galak lagi. Setelah masa tersebut,
ayam dikandangkan lagi. Dengan pemberian pakan yang baik, seminggu kemudian
biasanya ayam sudah dapat bertelur kambali.
C. Peremajaan
Untuk menjaga kesinambungan usaha
peternakan, peremajaan merupakan usaha yang mutlak perlu dilakukan. Apalagi
kalau mengadakan pembibitan sendiri, peremajaan dilakukan jauh hari sebelum
ayam memasuki masa apkir. Sebaiknya pada akhir bulan ke-6 telur calon bibit
pengganti sudah menetes sehingga pada bulan ke-12 ayam pengganti telah berumur
6 bulan, sementara ayam petelur telah memasuki masa apkir. Dengan demikian,
produksi telur berkesinambungan tanpa mengalami kekosongan.
Jika memilih bibit bariu dipasar,
sebaiknya seluruh ayam pengganti dibeli pada akhir bulan ke-10 dengan demikian,
ketika ayam petelur memasuki masa apkir, ayam penggati telah mulai bertelur.
Memang dengan cara ini ada modal cadangan yang cukup besar untuk membeli bibit.
Untuk intu, perlu disisihkan sebagian dari keuntungan penjualan produksi untuk
pembelian bibit dan pengembangan usaha.
Lebih baik lagi kalau masa apkir ayam
petelur tersebut dapat diatur pada saat daging ayam sedang melambung tinggi,
misalnya pada saat lebaran. Pada hari lebaran,kebutuhan daging ayam kampung
meningkat pesat.
D.
Membuat Pakan Sendiri
Selain
dengan cara langsung memberi pakan layer,sebenarnya pakan juga dapat dibuat
sendiri.Hanya saja,bahannya tersedia disekitar peternakan sehingga kalau cukup
waktu dan bahan tersedia banyak,pakan bisa dibuat sendiri dengan biaya yang
lebih murah.Dalam membuat pakan juga perlu diperhatikan masalah efisiensi.Bisa
saja ayam bertelur lebih banyak dengan pakan yang lebih baik,tetapi dari segi
efisiensi belum tentu menguntungkan.Berikut adalah beberapa penilaian yang bisa
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat pakan sendiri:
1. bahan
pakan yang digunakan sebaiknya bukan bahan yang banyak diperlukan untuk
kebutuhan lainnya.Misalnya bahan yang juga dimakan manusia sehingga harganya
bisa lebih mahal.contoh:penggunaan bahan pakan yang juga masih yang dimakan
oleh manusia diantaranya kacang hijau,sorgum,dan jagung kuning.
2. sebaiknya
digunakan bahan pakan dari limbah pertanian,seperti dedak,bekatul, bungkil
kedelai,dan bungkil kelapa.
3. bahan
pakan juga bisa diperoleh dari sisa-sisa makanan rumah tangga (dapur)yang tidak
digunakan lagi,tetapi masih bisa makan oleh ayam.
4. walaupun
menggunakan bahan-bahan limbah atau sisa-sisa makanan,tetapi perlu diperhatikan
agar bahan pakan tersebut masih baik(belum busuk atau tengik),tidak mengandung
sumber penyakit,dan tidak mengandung racun.
5. sebaiknya
bahan pakan berharga murah dan tersedia banyak sehingga tidak kesulitan untuk
mendapatkannya.
Pemberian
pakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ayam agar dapat memproduksi
tinggi.Dengan demikian,jenis pakan yang baik adalah yang paling sesuai dengan
nilai gizi yang dibutuhkan oleh ayam.Ayam buras petelur dalam setiap kg berat
badanya memerlukan 8g protein,3g lemak,dan 20-25g karbohidrat.Kandungan protein
sebaiknya divariasikan antara protein hewani dan nabati,perbandingannya sekitar
1:2 (1 bagian protein hewani dengan 2 bagian protein nabati).Pakan yang
diperlukan oleh seekor ayam pada umur produktif yang berbobot 2kg adalah
sekitar 100/hari dengan kandungan protein sekitar 16-17%.
Dalam
membuat pakan,terkadang kita dibatasi oleh ketersediaan bahan yang ada.hal ini
menjadi bila kita juga tidak mengetahui bagaimana membuat pakan yang sesuai
dengan kebutuhan gizi ayam dengan bahan yang telah tersedia.Oleh karena itu
untuk memudahkannya,biasanya yang dijadikan patokan adalah jumlah kandungan
protein dalam pakan tersebut,yaitu sekitar 17%.
3. Merancang Aliran proses produksi.-
Proses Produksi
Adalah kegiatan penciptaan , pengubahan atau penambahan nilai guna suatu barang. Adapun perencanaan proses produksi adalah :
1. Proses persiapan
2. Penyaringan gagasan
3. Analisi gagasan
4. Percobaan proses produk
5. Uji coba produksi
6. Komersial produk
Sifat proses produksi meliputi:
1. Proses produksi terus menerus (continous process of production)
2. Proses produksi terputus-putus/berselingan (intermittent process of production)
Persyaratan yang harus dipenuhi agar proses prodeksi berjalan lancer adalah:
1. Adanya prosedur kerja dalam proses produksi
2. Adanya tata letak peralatan proses produksi
3. Adanya tata ruang proses produksi
4. Adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi
5. Adanya para karyawan yang mampu mengerjakan proses produksi
Tahapan-tahapan dala penetapan proses produksi barang dan jasa terdiri dari :
a. Routing
Yaitu menetapkan dan menentukan urut-urutan proses produksi dan bahan mentah sampai menjadi produk akhir.
b. Scheduling
Yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang disernigikan sebagai suatu kesatuan.
c. Dispatching
Yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah utuk mulai dilaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan didalam routing dan scheduling.
d. Follow-up
Yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan produkserancang aliran proses produksi
Proses Produksi
Adalah kegiatan penciptaan , pengubahan atau penambahan nilai guna suatu barang. Adapun perencanaan proses produksi adalah :
1. Proses persiapan
2. Penyaringan gagasan
3. Analisi gagasan
4. Percobaan proses produk
5. Uji coba produksi
6. Komersial produk
Sifat proses produksi meliputi:
1. Proses produksi terus menerus (continous process of production)
2. Proses produksi terputus-putus/berselingan (intermittent process of production)
Persyaratan yang harus dipenuhi agar proses prodeksi berjalan lancer adalah:
1. Adanya prosedur kerja dalam proses produksi
2. Adanya tata letak peralatan proses produksi
3. Adanya tata ruang proses produksi
4. Adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi
5. Adanya para karyawan yang mampu mengerjakan proses produksi
Tahapan-tahapan dala penetapan proses produksi barang dan jasa terdiri dari :
a. Routing
Yaitu menetapkan dan menentukan urut-urutan proses produksi dan bahan mentah sampai menjadi produk akhir.
b. Scheduling
Yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang disernigikan sebagai suatu kesatuan.
c. Dispatching
Yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah utuk mulai dilaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan didalam routing dan scheduling.
d. Follow-up
Yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan produkserancang aliran proses produksi
4. langkah
keselamatan kerja
Proses budi daya yang maksimal akan
menghasilkan induk ayam petelur dan telur yang terbaik. Keselamatan kerja dapat
dicapai dengan menerapkan berbagai petunjuk dan aturan. Kecelakaan kerja pada
umumnya disebabkan oleh kelalaian yang tentunya tidak diharapkan oleh wirausaha
budi daya unggas petelur.
Kecelakaan merupakan suatu kerugian,
baik secara fisik maupun keuangan. Guna mencegah hal tersebut, maka
memperhatikan keselamatan kerja seperti berikut.
- Penggunaan masker saat pemberian pakan pada ayam maupun unggas lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman atau penyakit dan mengganggu sistem pernapasan. Masker juga berfungsi untuk mengurangi ketidaknyamanan dari aroma kandang ayam.
- Pembudidaya harus dalam keadaan sehat karena suhu ruangan budi daya ayam pada umumnya lebih tinggi baik panas maupun dingin.
- Gunakan penutup telinga untuk mengurangi kebisingan terdengar telinga. Kebisingan yang didengar dalam waktu yang lama dan keras dapat merusak pendengaran pembudidaya.
- Kandang ayam dengan penerangan yang cukup dapat memberikan kesan bersih pada kandang. Sebaliknya kandang dengan penerangan yang sangat minim akan membuat kandang terlihat kumuh dan dapat membahayakan pembudidaya dalam melakukan perawatan.
- Gunakan pakaian pelindung maupun sepatu karet untuk melindungi tubuh dari penyakit baik dari hewan maupun kotoran hewan,
Komentar
Posting Komentar