budidaya ternak unggas petelur

  •      Budidaya ternak unggas bertelur
Budidaya adalah tindakan mengelola sumber daya nabati untuk diambil hasilnya,atau
Bisa juga diartikan sebagai usaha memelihar tanaman atu ternak mulai dari menyiapkan benih atau bibit untuk di panen hasilnya.
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burungan-burungan.ciri-ciri unggas adalah bersayap,berbulu,berkaki,dan memililki paruh.berddasar produk yang dihasilkan,kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging.
Jadi yang dimaksud budidaya ungas bertelur adalah usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Selanjutnya kamu akan mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur. Dalam budidaya unggas petelur pemilihan lokasi harus dilakukan sebaik mungkin. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ayam petelur adalah jauh dari keramaian, mudah dijangkau untuk pemasaran, dan bersifat menetap.
2.     Aneka jenis produk budidaya ternak unggas bertelur

Produk yang dihasilkan dalam budidaya ternak unggas bertelur ini adlah Telur yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi dengan cara direbus atau di goreng.telur adalah bahan baku dalam industry berbagai jenis makanan,kue,dan,roti.selain itu telur dapat juga diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin,yaitu telur asin,yaitu itik yang asin.
 
3.     Manfaat unggas bertelur
Manfaat dari unggas bertelur  adalah telurnya. Namun, selain telur, kita dapat memanfaatkan kotorannya seperti kotoran ayam sebagai pupuk kandang, maupun sebagai media pakan bagi ikan seperti ikan lele. Bulu - bulunya bisa digunakan untuk berbagai keperluan diantaranya kelut atau alat kebersihan. Tak hanya itu, kotoran ayam kini bisa digunakan untuk bahan pembuatan biogas. 
4.     Teknik pengemasan hasil budidaya ternak unggas bertelur 
Pengemasan membatasi bahan pangan dengan lingkungan sekitarnya, sehingga dapat mencegah atau menghambat kerusakan. Dalam memilih bahan kemasan, perlu diketahui tentang persyaratan yang dibutuhkan, seperti penyebab kerusakan dan apa yang dialami produk yang dikemas sebelum dikonsumsi (Syarief et al., 1989).
Tujuan utama pengemasan makanan yaitu mempertahankan mutu kesegaran, untuk menarik selera pandang konsumen, memberikan kemudahan penyimpanan dan distribusi, serta yang lebih penting lagi dapat menekan peluang kontaminasi dari udara dan tanah, baik oleh mikroba pembusuk maupun mikroba yang dapat membahayakan kesehatan konsumen (Winarno, 1994).
Pengemasan telur yang baik mempunyai banyak kegunaan. Kegunaan yang paling penting adalah untuk mengurangi kerusakan selama pengangkutan dan penjualan. Dengan pengemasan yang baik telur bisa tampil lebih memikat. Selain itu, kemasan juga berperan untuk memudahkan konsumen dalam membawanya.
Penggunaan kemasan berbeda-beda berdasarkan kebutuhan dan tujuan pemasaran. Untuk tujuan pasar lokal yang diperlukan berupa kemasan utuk pengangkutan yang cukup sederhana. Sementara untuk keperluan pasar swalayan atau ekspor, selain kemasan pengangkutan, juga diperlukan kemasan konsumen.
Kemasan pengangkutan untuk tujuan lokal biasanya dibuat sederhana, berupa peti kayu yang dilapisi jerami. Namun, cara ini sebenarnya kurang baik karena persentase kerusakan (telur pecah) cukup besar. Pada pengemasan yang baik, biasanya antarlapisan telur diberi alas yang dibuat khusus untuk meletakkan telur. Ada juga yang menggunakan kemasan konsumen sebelum dimasukkan ke dalam kemasan pengangkutan.
Cara pengemasan yang sederhana yaitu dengan menggunakan kotak papan yang didasari jerami. Jerami diletakkan pada dasar kotak, setiap lapisan peletakan telur, dan pada penutupnya. Kapasitas setiap kotaknya sebaiknya dibatasi paling banyak 500 butir.
5.     Peluang usaha dan pengembangan ide budidaya ternak unggas bertelur
Ada beberapa peluang usaha dan pengembangan ide budidaya ternak unggas bertelur,adalah:
1.       Budidaya Ayam Petelur
Satu lagi sektor usaha atau bisnis budidaya hewan ternak yang dikenal mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan, ya, ayam petelur memamg merupakan salah satu segmen usaha budidaya hewan yang menjanjikan karena hasil dari usaha budidaya tersebut dapat dikatakan sebagai salah satu bahan kebutuhan pangan manusia yang dibutuhkan dalam keseharian. Hanya saja memang sektor usaha atau bisnis budidaya ayam petelur sendiri akan membutuhkan investasi moda awal yang terhitung relatif besar, karena selain kuantiti ayam petelurnya sendiri yang mungkin harus terhitung relati banyak, sektor usaha tersebut juga akan membutuhkan kandang khusus yang besar dan jauh dari pemukiman warga. Namun jika berbicara hasilnya, tentu saja telur ayam sendiri hingga saat ini masih banyak yang membutuhkannya, terlebih akhir-akhir ini diketahui bahwa pasokan telur ayam negeri sendiri pada saat ini masih dirasa kurang memenuhi permintaan pasar yang reltif tinggi dan terus meningkat.
2.       Budidaya Ayam Potong
Selain ayam petelur, diketahui bahwa daging ayamnya sendiri masih memiliki tingkat permintaan pasar yang terhitung relatif tinggi hingga saat ini, karena selain telur ayam, daging ayam sendiri juga akan selalu dibutuhkan untuk di konsumsi oleh sebagian besar manusia. Maka dari itulah mengapa hingga saat ini permintaan pasar terhadap daging ayam tersebut masih tinggi di berbagai daerah, karena walaupun bukan jenis kebutuhan pangan yang dikonsumsi sehari-hari namun tetap saja tingkat permintaan pasarnya sendiri masih terhitung tinggi hingga saat ini. Dan untuk memulai sektor usaha budidaya ayam potong ini tentunya tidak berbeda jauh dengan sektor usaha budidaya ayam petelur tadi, hanya saja perbedaannya sendiri terletak pada jenis kandang yang tidak menggunakan banyak sistem atau metode seperti ayam petelur.
6.     Menganalisis penghasilan dan kegagalan peluang usaha budidaya unggas bertelur
Ada beberapa analisa penghasilan dan kegagalan peluang usaha budidaya unggas ,yaitu:
1.       Analisa penghasilan dan kegagalan peluang usaha budidaya burung puyuh
Burung puyuh memang memiliki perawakan tubuh yang kecil, tetapi jangan salah, dari si mungil ini Anda bisa membuka usaha modal kecil untung besar. Pasalnya pasar dari produk peternakan  puyuh semakin berkembang dan semakin menunjukan progress yang positif.
Saat ini diperkirakan permintaan telur puyuhnya saja untuk wilayah Jawa berada di kisaran 25 jutaan perminggu. Padahal pelaku bisnis burung puyuh belum sepadat pada usaha budidaya ayam ras dan ayam buras. Saat ini pelaku peternakan hanya mampu memenuhi 15 % dari total permintaan yang masuk untuk produk telur puyuh saja, ini berdasar data dari salah satu majalah agrobisnis.
Bahkan ada beberapa peternak yang mengaku sampai menerima permintaan 3000 butir perhari. Dan di daerah tertentu dengan pola konsumsi telur puyuh tinggi seperti di Yogya, permintaan bisa mencapai 8000  permintaa perhari. Menilik dari sini saja Anda sudah bisa tergiur kan dengan pesona bisnis budidaya burung puyuh ini?
Perkembangan pasar ini nampak dalam beberapa tahun ini karena maraknya penggunaan produk telur puyuh dan daging burung puyuh dalam berbagai usaha kuliner. Kini telur puyuh dan daging burung puyuh menjadi hidangan tetap pengisi berbagai acara mulai dari prasmanan hotel hingga hidangan ala kucingan yang merakyat.
Belum selesai hanya dari sisi progress pasar yang sangat potensial, ternyata usaha budidaya burung puyuh ini juga terbilang usaha dengan model investasi yang fleksibel. Anda bisa memulainya dengan modal kecil-kecilan hingga usaha skala besar. Berbeda dengan usaha ayam pedaging atau ayam petelur yang sebaiknya Anda jalankan dalam skala besar.
Bahkan saking mudahnya, Anda bisa kok membuka usaha peternakan burung puyuh dengan ukuran kandang hanya 1M3 yang biasanya sanggup menampung sekitar 200 ekor burung puyuh. Dari usaha kecil ini Anda hanya perlu menyisihkan sebagian kecil halaman rumah Anda dan sekitar 1 -2 jam waktu Anda setiap harinya untuk mengurus peternakan mini Anda.
Meski demikian, usaha peternakan dengan hanya 200 ekor burung puyuh ini tetap bisa menjanjikan hasil yang menggiurkan. Karena saking tingginya permintaan banyak peternak dalam skala besar mengaku cukup kewalahan menghadapi permintaan, malah kadang terpaksa membeli telur puyuh dan daging burung puyuh dari peternak kecil. Karena tingginya permintaan, mendesak mereka untuk menyiapkan stok dengan cepat. Jadi biasanya mereka cenderung toleransi dengan harga tinggi.
Anda lihat kan kalaupun Anda memutuskan untuk menjalanan usaha kecil-kecilan, usaha budidaya burung puyuh ini tetap bisa menghasilkan keuntungan besar. Usaha ini memang termasuk kategori usaha modal kecil untung besar. Mau bukti? Coba saja intip perhitungan modal dan estimasi hasil dari usaha ini.
Modal awal                         
Kandang dan listrik          200.000
200 ekor burung puyuh 400.000 600.000
                                 
Modal kerja                        
Pakan    300.000
Listrik    35.000  
Pengemasan telur           20.000  
Pengiriman         30.000   385.000
                                 
Penjualan telur ( 180 btr x 30 hari x Rp 180 )         972.000
                                 
keuntungan                      567.000
Dari gambaran di atas, Anda bisa melihat bahwa dari usaha dengan modal hanya 1 jutaan saja, Anda sudah bisa menghasilkan keuntungan bulanan sebesar 567.000 Angka ini terbilang fantastis mengingat modal yang Anda keluarkan juga terbilang kecil.
Keuntungan Anda akan semakin fantastis ketika memasuki bulan ke 5 -6 Anda mulai bisa menjual daging burg puyuh. Biasanya seekor burung puyuh dikenakan harga kisaran Rp 10 ribuan. Dengan perkiraan kapasitas pemotongan hanya sekitar 5 -8 ekor sehari, maka dalam satu bulan Anda sudah bisa membuahkan hasil sekitar 1,5  juta lebih.
2.       Analisa penghasilan dan kegagalan peluang usaha budidaya Itik Petelur
Usaha Itik Petelur telah lama dikenal masyarakat, saat ini ItikPetelur menjadi primadona produk peternakan, penggemardaging dan telur itik dari hari ke hari semakin meningkat, pangsa pasar telur itik menduduki urutan kedua setelah telur ayam ras.Kebutuhan akan ketersediaan telur itik dan daging itik saat ini sangatlah tinggi, kandungan gizi yang terkandung dalam daging dan telur itik sangat dibutuhkan untuk pemenuhan gizi masyarakat, banyak sekali manfaat  dan kelebihan yang bisa diambil dari beternak Itik Petelur, adapun beberapa kelebihannya yaitu itik mudah diternakkan dan dipelihara, rasa daging itik yang lezat rasa teluritik pun tidak kalah enak, selain bisa dibuattelur asin telur itik pun banyak digunakan untuk olahan martabak telur dan olahan makanan dan masakan lainnya, selain itu kotoran itik pun bisa dijadikan pupuk, itik petelur pun mampu berproduksi sepanjang tahun,  dan pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, karena hasilitik petelur sudah bisa dipanen dalam waktu 2-3 bulan.
adapun analisis yang saya gunakan saat ini adalah dengan menggunakan patokan harga yang berlaku saat ini di daerah jombang-mojokerto jatim. 
1. jika usaha ini dimulai dengan 500 ekor itik siap telur 
2. asumsi harga itik siap telur 39 ribu/ ekor
3. umur itik sekitar 5 bulan 
4. tanah yang digunakan adalah 200 m2 (milik sendiri)
5. pemeliharaan dilakukan selama 10 bulan
6. harga telur konsumsi 1100/butir
7. harga pakan racikan sendiri 2400/kg
8. tingkat kematian 2%
9. produktivitas rata- rata 70%
10.masa pakai kandang 5 tahun
11.penggunaan pakan yang baik per 100 ekor,16kg
12.gaji pegawai untuk 1 orang adalah 600 rb
13.harga itik afkir adalah 31 ribu/ekor
maka dengan asumsi diatas maka kita dapat memperhitungkan besarnya modal, biaya, serta keuntungan yang dikeluarkan maupun yang diperoleh dalam waktu 10 bulan, dengan rincian sebagai berikut: 
A. INVESTASI
Untuk point ini investasi adalah kandang dan ternak, dan karena kita ketahui bersama bahwa kandang yang digunakan adalah kandang dengan keadaan tidak permanen maka daya tahannya hanya untuk 5 tahun dan biaya pembuatan kandang dengan bahan baku dari bambu dan atap dari asbes adalah sebesar Rp 6 juta dengan kapasitas 500 ekor itik. sedangkan untuk biaya ternak adalah 39.000,- X 500 adalah 19,500.000,-
jadi total ivestasi adalah 25.500.000,-
B. BIAYA OPERASIONAL 
1.biaya penyusutan kandang 6 juta : 60 bulan = 100.000,-
2.penyusutan itik 500 ekor X (Rp 39.000,- dikurangi 31.000,-)= 4.000.000,- dibagi 10 bulan adalah 400.000,-
3.biaya pakan, 5 X 16 kg X Rp.2400,- X 30 hari = 5.760.000,-
4.listrik dan air perbulan Rp. 80.000,- 
5.gaji karyawan sebesar 600.000,-
total biaya operasional adalah Rp. 6.940.000,-
C. PENDAPATAN PERBULAN
dari penjualan telur itik perbulan dengan asumsi harga telur 1100 per butir dan kemampuan bertelur rata- rata 70% maka 70% X 500 X 1100 X 30 hari adalah Rp. 11.550.000,-
penjualan itik afkir dengan toleransi kematian 2% maka 490 X 31.000,- adalah 15.190.000,- dibagi 10 bulan 1.519.000,-
adapun total pendapatan yang diperoleh dari usaha ini adalah 13.069.000,-
D. KEUNTUNGAN PER BULAN
keuntungan adalah total pendapatan perbulan dikurangi total biaya operasional 
maka = 13.069.000 - 6.940.000,- = 6.129.000,-
jadi itulah sekedar analisis awal yang dapat saya berikan, paling tidak menunjukkan kepada para calon peternak itik, bahwasanya beternak itik sangat menguntungkan asalkan standard pakan, kandang dan pemeliharaannya terpenuhi. 
·        Sumber daya usaha budidaya ternak unggas bertelur 
A.     Identifikasi kebutuhan sumber daya pada usaha budidaya ternak unggas bertelur
Budi daya unggas petelur merupakan usaha yang menjanjikan. Meski demikian, diperlukan ketekunan dan kesabaran untuk menjalankan usaha tersebut. Beberapa sumber daya yang dibutuhkan untuk membangun usaha budi daya unggas petelur di antaranya yaitu:
a. Man/Woman
Manusia bertugas untuk merancang, mempersiapkan dan melaksananan budi daya unggas petelur. Diperlukan tenaga manusia dengan pengetahuan, wawasan, serta referensi mengenai budi daya unggas petelur. Sikap tekun^ disiplin serta percaya diri menjadi bekal kesuksesan usaha budi daya unggas petelur.
c. Materials
Material yang dibutuhkan dalam usaha budi daya unggas petelur yaitu seperti induk ayam, lahan, kandang, pakan, wadah bertelur, jerami, ember, serta tempat pakan dan minum unggas.
d. Machine
Mesin yang digunakan pada budi daya unggas petelur yaitu seperti mesin penetas telur, mesin pemberi pakan dan minum, lampu penerang kandang, dan mesin pembuat pakan.
e. Methods
Salah satu cara pemberian pakan pada unggas petelur berupa ayam yaitu pemberian dedak dan vitamin dalam jangka waktu yang ditentukan dan dilakukan secara rutin. Menjauhkan kandang unggas dari kebisingan juga merupakan metode agar unggas nyaman dan dapat menghasilkan telur secara maksimal.
f. Money
Uang digunakan untuk menyediakan ayam petelur, membangun kandang, membeli pakan, perawatan, hingga pendistribusian hasil budi daya.
g. Market
di Indonesia, pasar hasil budi daya unggas petelur sangat luas. Induk ayam petelur dapat dipasarkan ke seluruh berbagai wilayah. Sedangkan telur yang dihasilkan selain dapat dikonsumsi pribadi juga dijual ke berbagai pasar, toko, maupun ke masyarakat lainnya.
B.      . Sarana dan Peralatan Budidaya Unggas Petelur
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya ayam petelur terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin dan obat-obatan. Kamu sudah mempelajari sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas pada pembelajaran sebelumnya. Cobalah kamu baca lagi pelajaran tentang budidaya unggas pedaging.
a. Kandang
Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budidaya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengunmpulan hasil peternakan. Selain itu kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.
Kandang yang umum digunakan pada budidaya unggas petelur adalah kandang sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery. Unggas petelur biasanya dipelihara terlebih dahulu dalam kandang postal, selanjutnya dipindahkan ke kandang battery jika sudah dewasa. Biasanya kandang battery diletakan dalam bangunan kandang, jadi seolah-olah ada kandang dalam kandang. Kandang battery dapat dibuat dari kawat, kayu, atau bambu yang didisain sedemikian rupa sehingga telur dapat menggelinding keluar dari kandang battery. Biaya pembuatan kandang battery cukup besar, sedangkan keuntungan kandang battery adalah:
1. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur
2. Menghindarkan kerusakan telur oleh unggas
3. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran unggas
4. Menghindari kanibalisme antarunggas
b. Peralatan Kandang
Selain kandang dibutuhkan juga peralatan seperti di bawah ini tempat makan, minum, dan grit. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum sehingga harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.
c. Bibit Ayam
Bibit ayam petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Bibit ayam yang digunakan disebut DOC (Day Old Chickenwink/ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:
1. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat
2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya
3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya
4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik
5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram
6. Tidak ada letakan tinja di duburnya
d. Pakan
Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya. Pakan dapat dibuat dari bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan, dan hasil industri yang mengandung zat gizi dan layak dipergunakan sebagai pakan baik yang telah diolah maupun yang belum diolah.
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung, kedelai, dan bahan lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat (kalori), serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fospor sehingga sesuai sebagai pakan ayam. Pakan ayam sudah tersedia dalam bentuk siap pakai yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Sebagai contoh pakan ayam petelur yang diperjualbelikan harus sesuai dengan SNI 01-3929-2006. Saat ini sudah tersedia berbagai jenis pakan pakan unggas petelur yang disesuaikan dengan umur unggas.
Jika memungkinkan kamu juga dapat menggunakan dedak, sisa dari penggilingan beras, sebagai pakan ternak. Biaya pakan ternak adalah komponen biaya paling besar dalam usaha budidaya ternak unggas. Kamu dapat membuat pakan ternak sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggalmu.
e. Obat-oabatan, Vitamin, dan Hormon Pertumbuhan
Obat-obatan diberikan kepada unggas jika diperlukan, yaitu untuk yang sakit sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah serta waktu yang tepat.
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon pertumbuhan berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan unggas. Secara alami unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan pakan dalam jumlah yang cukup.
·        Mendesain produk budidaya ternak unggas bertelur
1.      standar proses produksi
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani (www.litbang.deptan.co.id). Hal itu berarti target konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita. Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru memenuhi 4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand dan Filipina.
Meningkatan konsumsi protein hewani akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM sebuah bangsa. Pemenuhan gizi ini, khususnya protein hewani salah satunya dapat diperoleh dari telur. Berdasarkan data dari FAO (2010), jumlah konsumsi telur penduduk Indonesia 60 butir/orang/tahun. Konsumsi telur masyarakat Indonesia ini masih jauh di bawah konsumsi telur Malaysia dan Thailand yang rata-rata konsumsi telurnya masing-masing 305 dan 150 butir/orang/ tahun.
Namun jika kita telah terjun ke investasi peternakan layer, sudah seharusnya kita perlu mengevaluasi apakah usaha tersebut telah berhasil dan mampu memberikan keuntungan secara optimal.
Parameter Keberhasilan Layer
Bukan perkara yang mudah untuk mengetahui keberhasilan sebuah usaha layer. Sejumlah data dan perhitungan diperlukan untuk menentukan tingkat keberhasilan. Keberhasilan disini dibagi menjadi 2 aspek yaitu pencapaian produktivitas dan keuntungan finansial.
  • Pencapaian Produktivitas
Nilai standar produktivitas ayam telah ditentukan oleh perusahaan pembibit (breeder). Standar tersebut meliputi hen day, berat telur, lama produksi, konversi ransum, kekebalan dan daya hidup serta pertumbuhan. Pencapaian performan tersebut tergantung dari manajemen pemeliharaan yang diterapkan oleh masing-masing peternak.
Hen Day (HD)
Hen day ialah persentase produksi telur yang dihasilkan oleh ayam produktif per hari. Rata-rata produksi (HD) layer selama hidupnya ialah 80% dengan HD mencapai puncak produksi pada angka 95% dan persistensi produksi (lama bertahan dipuncak HD>90%) selama 23-24 minggu (rata-rata strain ayam petelur).
Konversi ransum dalam farm layer merupakan jumlah ransum yang dikonsumsi ayam untuk menghasilkan sebutir telur. Ayam yang baik akan mengkonsumsi sejumlah ransum lebih sedikit dibandingkan telur yang dihasilkan. Idealnya satu kilogram ransum dapat menghasilkan satu kilogram telur atau lebih. Namun sampai saat ini, hal itu belum pernah ada. Nilai FCR untuklayer berkisar 2,1 – 2,3.
› Tingkat Kematian (mortalitas)
Mortalitas ditentukan oleh banyak faktor seperti kesalahan manajemen pemeliharaan dan infeksi bibit penyakit. Untuk mencegah tingginya angka mortalitas, maka jalan keluarnya ialah meminimalkan faktor penyebab mortalitas. Mortalitas akan mempengaruhi nilai penyusutan ayam. Standar mortalitas layer selama masa grower 2-3%, sedangkan pada masa produksi 4-7% (Lohman Management Guide, 2007)
  • Aspek Keuntungan Finansial
Untuk mengetahui keuntungan atau kerugian suatu usaha dari segi finansial, maka dilakukan analisis laporan keuangan untuk mengetahui Break Even Point (BEP).
BEP adalah titik impas antara jumlah biaya produksi (pengeluaran) dan tingkat harga pendapatan (pemasukan). Pada saat mencapai BEP, peternak hanya memperoleh keuntungan = 0. Untuk mendapatkan keuntungan maka harga jual telur harus di atas nilai titik impas tersebut. Rumus yang digunakan untuk menghitung BEP adalah :
http://info.medion.co.id/images/stories/infomedion/tatalaksana/2011/AU_Jan_Gbr2.JPG
Keterangan :
R = harga ransum/kg
FCR = feed conversion ratio
EM = Egg Mass (kg telur yang diproduksi selama 60 minggu)
HP = harga pullet atau biaya pemeliharaan dari DOC-pullet
BOVK = biaya obat, vaksin dan kimia
BO = biaya operasional
Selama ini tidak jarang dijumpai peternak yang kurang tepat dalam menghitung keuntungan. Umumnya, mereka hanya menghitung keuntungan dari selisih penjualan telur dengan biaya umum yang telah dikeluarkan. Biaya umum tersebut hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga kerja dan biaya obat serta vaksin. Sebagai contoh : Hasil penjualan telur : Rp 20.000.000; Biaya pengeluaran (ransum, tenaga kerja dan obat-obatan) : Rp 17.000.000. Maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 3.000.000.
Metode perhitungan seperti di atas masih kurang tepat karena sesungguhnya biaya yang dikeluarkan untuk produksi bukan hanya terdiri dari biaya ransum, tenaga kerja dan obat-obatan saja, tapi masih ditambah pula dengan biaya-biaya penyusutan dan biaya operasional lainnya.
Mencapai Efisiensi Investasi dan Keuntungan Finansial Melalui Komponen BEP
Kunci keberhasilan pemeliharaan layer terletak pada pencapaian produksi telur yang optimal dan efisiensi biaya. Efisiensi ini terkait dalam hal manajemen. Bukan hanya manajemen pemeliharaan ternak, tapi juga manajemen dalam melihat peluang pasar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis laporan keuangan yang menjadi patokan penentuan untung dan rugi adalah nilai BEP. Sesungguhnya BEP dipengaruhi pula oleh faktor-faktor biaya produksi yang terdiri dari biaya ransum, obat, vaksin dan kimia (OVK), penyusutan ayam, penyusutan kandang dan biaya operasional. Suatu farm akan dikatakan efisien jika memiliki nilai BEP seminimal mungkin. Berikut akan coba dijabarkan mengenai komponen BEP
  • Biaya penyusutan
Hal yang tidak kalah penting dalam usaha farm layer ialah perhitungan biaya penyusutan dalam biaya produksi. Kadangkala peternak lupa memasukkan biaya penyusutan ke dalam perhitungan sehingga hasil perhitungan dengan laba yang diperoleh tidak sesuai. Biaya penyusutan yang dimaksud meliputi penyusutan ayam, kandang dan peralatan kandang.
› Penyusutan ayam
Pada usaha farm layer, kita dapat memelihara ayam dari DOC sampai afkir atau memelihara dari pulletsampai afkir. Bila memelihara dari pullet sampai afkir, maka yang diperhitungkan adalah harga ayam ditambah biaya masa produksi. DOC atau ayam pullet ini disebut bibit.
Untuk menghitung biaya produksi yang dikeluarkan dari sektor bibit, tidak hanya jumlah seluruh modal untuk pembelian bibit, tetapi juga harus diperhitungkan dengan nilai yang hilang (penyusutan bibit/ ayam). Penyusutan ayam di sini bisa disebabkan oleh 2 hal yaitu peningkatan umur dan mortalitas.
2.       proses produksi pada sentra/usaha budi daya ternak unggas bertelur (teknik ,pemeliharaan dan penyiapan sarana produk dan teknik prosesan
Tahap pemeliharaan merupakan inti dari budidaya ayam kampung petelur. Tahap ini berisi perlakuan yang menyebabkan ayam kampung biasa menjadi ayam petelur. Sebab dalam keadaan biasa, ayam kampung otomatis akan menjadi ayam pedaging. Seandainya bertelur, yang dihasilkan berupa telur tetes yang telah dibuahi dengan jangka waktu yang lama antara periode bertelur. Akibatnya tidak efektif untuk usaha ayam petelur.
Aspek budidaya yang paling berpengaruh diantaranya adalah perkandangan sistem baterai, pemberian pakan yang cocok untuk petelur, dan penghilangan sifat mengeram dari ayam kampung, dengan demikian ayam kampung akan bertelur secara kontinu.
A. Pemeliharaan sebelum bertelur
Setelah memperoleh bibit yang baik untuk induk ayam petelur, usaha untuk mengarahkan ayam kampung menjadi petelur sudah mulai dilakukan. Bibit ayam kampung yang berumur sekitar 4 bulan mulai dimasukan ke dalam kandang baterai. Beberapa unsur pemeliharaan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
1.      Pada umur 3-4 bulan diberi pakan berupa pakan grower dan dedak. Kebutuhan pakan per ekor dalam sehari 50-60g dengan perbandingan 1 bagian pakan grower dan 3 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.
2.      Pada umur 4-5 bulan pakannya diganti dengan sehari sebanyak 70-80 –g dengan pakan layer dan 2 bagian dedak. Selain itu, perlu ditambahkan hijauan sekitar 20% dari total pakan yang diberikan. Pakan diberikan dalam bentuk bubur, yakni berupa adonan bahan-bahan tersebut dengan air, diberikan 2 kali sehari.
3.      Selain pakan, pada umur 4 bulan ayam perlu diberi vaksin ND melalui suntikan.
Umumnya, jiak pembibitan dan pemeliharaan sebelum bertelur dilakukan dengan baik, ayam sudah mulai bertelur pada umur 5-6 bulan. Namun, jika membeli bibit di pasar, bibit ayam tersebut perlu beradaptasi dengan kandang baterai sehingga waktu bertelurnya mundur 2-3 minngu.
B. Pemeliharaan Selama Masa Bertelur
Memasuki umur 5 bulan (masa bertelur) pemberian pakan harus ditingkatkan lagi karena pada fase ini ayam memrlukan pakan lebih banyak. Pemberian pakan fase ini ayam memerlukan pakan lebih banyak. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Pakan diberikan dalam bentuk bubur yang merupakan adonan dari pakan layer, dedak, dan air. Untuk bertelur, perbandingan pakan layernya ditingkatkan menjadi 1:1 (satu bagian pakan, pakan layer dan satu bagian dedak). Dalam fase ini, seekor ayam memerlukan sekitar 90-100g/hari. Selain jenis pakan tersebut, perlu juga diberikan pakan hijauan sekitar 20%, yaitu 18-20g/ekor dalam sehari.
Pemilihan dalam jenis dedak perlu mendapat perhatian yang serius. Sebab kesalahan dalam memilih dedak akan menurunkan produksi telur. Jenis dedak yang diberikan adalah jenis dedak yang halus. Untuk membedakan halus tidaknya dedak dikepal kuat-kuat dengan tangan. Jika dedak halus, biasanya akan mengecil dan menggumpal padat. Sebaliknya, dedak kasar akan mengembang, tidak menggumpal padat, bahkan dapat menjadi hancur kembali.
Janis pakan layer yang digunakan adalah pakan layer untuk ayam petelur, bukan pakan layer untuk ayam pedaging. Kesalahan dalam memilih pakan layer pun akan menurunkan produksi telur. Bahkan, kadang-kadang ayam tidak mau bertelur karena cenderung menjadi ayam pedaging.
Untuk memudahkan penyediaan pakan, terutama dalam penentuan jumlahnya bisa digunakan takaran. Penimbangan cukup dilakukan sekali saja, selanjutnya hasil penimbangan tersebut digunakan sebagai pedoman takaran, misalnya dengan menggunakan ember plastik. Dengan demikian, tidak perlu bersusa payah untuk melakukan penimbangan setiap kali memberi pakan ayam.
Selain masalah pakan, yang juga perlu diperhatikan adalah menghilangkan kebiasaan ayam untuk mengeram. Dalam keadaan normal induk ayam kampung akan menghabiskan waktu untuk mengeram sekitar 3 minggu (21 hari). Hal ini tentunya kurang efektif untuk usaha ayam petelur.
Setelah bertelur 15-21 butir, ayam kampung biasanya memperlihatkan tanda-tanda akan mengeram. Pada sarang bertelur tradisional gejalanya tampak jelas. Sepanjang siang dan malam ayam duduk terus di posisi mengeram pada sarang bertelurnya. Pada kandang baterai, gejala ini tidak terlihat jelas sebab telurnya sudah tidak ada lagi di dalam kandang. Namun, masih ada tanda-tanda lainnya yang bisa diamati. Biasanya bulu dadanya rontok sehingga kulitnya terlihat botak. Ayam tampak gelisah yang ditandai dengan seringnya berkokoh. Fase mengeram ini sering kali disertai penurunan berat badan, jangger dan cupingnya tampak kisut serta pucat. Selain itu, kotorannya agak encer. Jika merasa terusik, bulu lehernya menjadi tegak denagn posisi akan mematur lawangnya.
Cara menghilangkan naluri mengeram pada ayam dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan memandikan ayam secara rutin sehari dua kali, yaitu pagi dan sore selama 5 hari. Cara ini dilakukan agar suhu badan ayam yang meningkat selama masa mengeram dapat menurun sehingga masa mengeramnya dapat dihilangkan atau paling tidak dipersingkat.
Cara tersebut mudah untuk dilakukan, mula-mula sediakan air bersih di dalam ember, kemudian ayam dikeluarkan dari kandang baterai sambil dielus-elus kepala dan badannya agar tidak berontak. Ayam dimandikan dengan cara membasahi seluruh tubuhnya menggunakan air. Setelah seluruh badannya basah, ayam dikurung dan dijemur pada sinar matahari agar bulunya kering. Untuk merangsang gairah bertelur, sebaiknya ayam didekatkan dengan ayam pejantannya. Misalnya dengan melepas ayam tersebut pada kandang ram bersama ayam jantang.
Lima hari setelahnya, biasanya ayam sudah memperlihatkan gejala berakhirnya masa mengeram. Hal ini ditandai dengan ayam yang tampak tenang, tidak gelisah, dan tidak galak lagi. Setelah masa tersebut, ayam dikandangkan lagi. Dengan pemberian pakan yang baik, seminggu kemudian biasanya ayam sudah dapat bertelur kambali.
C. Peremajaan
Untuk menjaga kesinambungan usaha peternakan, peremajaan merupakan usaha yang mutlak perlu dilakukan. Apalagi kalau mengadakan pembibitan sendiri, peremajaan dilakukan jauh hari sebelum ayam memasuki masa apkir. Sebaiknya pada akhir bulan ke-6 telur calon bibit pengganti sudah menetes sehingga pada bulan ke-12 ayam pengganti telah berumur 6 bulan, sementara ayam petelur telah memasuki masa apkir. Dengan demikian, produksi telur berkesinambungan tanpa mengalami kekosongan.
Jika memilih bibit bariu dipasar, sebaiknya seluruh ayam pengganti dibeli pada akhir bulan ke-10 dengan demikian, ketika ayam petelur memasuki masa apkir, ayam penggati telah mulai bertelur. Memang dengan cara ini ada modal cadangan yang cukup besar untuk membeli bibit. Untuk intu, perlu disisihkan sebagian dari keuntungan penjualan produksi untuk pembelian bibit dan pengembangan usaha.
Lebih baik lagi kalau masa apkir ayam petelur tersebut dapat diatur pada saat daging ayam sedang melambung tinggi, misalnya pada saat lebaran. Pada hari lebaran,kebutuhan daging ayam kampung meningkat pesat.
D. Membuat Pakan Sendiri
Selain dengan cara langsung memberi pakan layer,sebenarnya pakan juga dapat dibuat sendiri.Hanya saja,bahannya tersedia disekitar peternakan sehingga kalau cukup waktu dan bahan tersedia banyak,pakan bisa dibuat sendiri dengan biaya yang lebih murah.Dalam membuat pakan juga perlu diperhatikan masalah efisiensi.Bisa saja ayam bertelur lebih banyak dengan pakan yang lebih baik,tetapi dari segi efisiensi belum tentu menguntungkan.Berikut adalah beberapa penilaian yang bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat pakan sendiri:
1.      bahan pakan yang digunakan sebaiknya bukan bahan yang banyak diperlukan untuk kebutuhan lainnya.Misalnya bahan yang juga dimakan manusia sehingga harganya bisa lebih mahal.contoh:penggunaan bahan pakan yang juga masih yang dimakan oleh manusia diantaranya kacang hijau,sorgum,dan jagung kuning.
2.      sebaiknya digunakan bahan pakan dari limbah pertanian,seperti dedak,bekatul, bungkil kedelai,dan bungkil kelapa.
3.      bahan pakan juga bisa diperoleh dari sisa-sisa makanan rumah tangga (dapur)yang tidak digunakan lagi,tetapi masih bisa makan oleh ayam.
4.      walaupun menggunakan bahan-bahan limbah atau sisa-sisa makanan,tetapi perlu diperhatikan agar bahan pakan tersebut masih baik(belum busuk atau tengik),tidak mengandung sumber penyakit,dan tidak mengandung racun.
5.      sebaiknya bahan pakan berharga murah dan tersedia banyak sehingga tidak kesulitan untuk mendapatkannya.
Pemberian pakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi ayam agar dapat memproduksi tinggi.Dengan demikian,jenis pakan yang baik adalah yang paling sesuai dengan nilai gizi yang dibutuhkan oleh ayam.Ayam buras petelur dalam setiap kg berat badanya memerlukan 8g protein,3g lemak,dan 20-25g karbohidrat.Kandungan protein sebaiknya divariasikan antara protein hewani dan nabati,perbandingannya sekitar 1:2 (1 bagian protein hewani dengan 2 bagian protein nabati).Pakan yang diperlukan oleh seekor ayam pada umur produktif yang berbobot 2kg adalah sekitar 100/hari dengan kandungan protein sekitar 16-17%.
Dalam membuat pakan,terkadang kita dibatasi oleh ketersediaan bahan yang ada.hal ini menjadi bila kita juga tidak mengetahui bagaimana membuat pakan yang sesuai dengan kebutuhan gizi ayam dengan bahan yang telah tersedia.Oleh karena itu untuk memudahkannya,biasanya yang dijadikan patokan adalah jumlah kandungan protein dalam pakan tersebut,yaitu sekitar 17%.
3.       Merancang Aliran proses produksi.-

Proses Produksi

Adalah kegiatan penciptaan , pengubahan atau penambahan nilai guna suatu barang. Adapun perencanaan proses produksi adalah :

1. Proses persiapan
2. Penyaringan gagasan
3. Analisi gagasan
4. Percobaan proses produk
5. Uji coba produksi
6. Komersial produk

Sifat proses produksi meliputi:

1. Proses produksi terus menerus (continous process of production)
2. Proses produksi terputus-putus/berselingan (intermittent process of production)

Persyaratan yang harus dipenuhi agar proses prodeksi berjalan lancer adalah:

1. Adanya prosedur kerja dalam proses produksi
2. Adanya tata letak peralatan proses produksi
3. Adanya tata ruang proses produksi
4. Adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi
5. Adanya para karyawan yang mampu mengerjakan proses produksi

Tahapan-tahapan dala penetapan proses produksi barang dan jasa terdiri dari :

a. Routing
Yaitu menetapkan dan menentukan urut-urutan proses produksi dan bahan mentah sampai menjadi produk akhir.

b. Scheduling
Yaitu menetapkan dan menentukan jadwal operasi produksi yang disernigikan sebagai suatu kesatuan.

c. Dispatching
Yaitu menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah utuk mulai dilaksanakan operasi proses produksi yang sudah direncanakan didalam routing dan scheduling.

d. Follow-up
Yaitu menetapkan dan menentukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong terkoordinasikannya seluruh perencanaan produkserancang aliran proses produksi
4.       langkah keselamatan kerja
Proses budi daya yang maksimal akan menghasilkan induk ayam petelur dan telur yang terbaik. Keselamatan kerja dapat dicapai dengan menerapkan berbagai petunjuk dan aturan. Kecelakaan kerja pada umumnya disebabkan oleh kelalaian yang tentunya tidak diharapkan oleh wirausaha budi daya unggas petelur.
Kecelakaan merupakan suatu kerugian, baik secara fisik maupun keuangan. Guna mencegah hal tersebut, maka memperhatikan keselamatan kerja seperti berikut.
  • Penggunaan masker saat pemberian pakan pada ayam maupun unggas lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya kuman atau penyakit dan mengganggu sistem pernapasan. Masker juga berfungsi untuk mengurangi ketidaknyamanan dari aroma kandang ayam.
  • Pembudidaya harus dalam keadaan sehat karena suhu ruangan budi daya ayam pada umumnya lebih tinggi baik panas maupun dingin.
  • Gunakan penutup telinga untuk mengurangi kebisingan terdengar telinga. Kebisingan yang didengar dalam waktu yang lama dan keras dapat merusak pendengaran pembudidaya.
  • Kandang ayam dengan penerangan yang cukup dapat memberikan kesan bersih pada kandang. Sebaliknya kandang dengan penerangan yang sangat minim akan membuat kandang terlihat kumuh dan dapat membahayakan pembudidaya dalam melakukan perawatan.
  • Gunakan pakaian pelindung maupun sepatu karet untuk melindungi tubuh dari penyakit baik dari hewan maupun kotoran hewan,
Hati-hati dalam menggunakan peralatan budi daya ayam seperti pembuatan pakan ayam, tempat pakan atau minum ayam, kipas angin, atau lamp

Komentar

Postingan populer dari blog ini